Sekjen: Ada Penambahan Struktur, Kebutuhan PNS di Kemenag Masih Cukup Besar
By Admin
nusakini.com--Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama masih cukup besar. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam di hadapan peserta Rapat Gabungan tujuh komisi DPR bersama delapan Kementerian, di Gedung Nusantara, DPR Jakarta.
Kebutuhan ini menurut Nur Syam disebabkan beberapa faktor. “Pertama karena adanya faktor pemekaran daerah, sehingga ada kebutuhan di Kanwil Agama. Kedua, karena adanya penambahan struktur baru, maupun penambahan jabatan baru,” jelas Nur Syam, Senin (04/06).
Nur Syam menyebutkan, bahwa terdapat penambahan satu Eselon I (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal atau BPJPH) ; dua struktur Eselon II; satu Kanwil Kemenag Provinsi; dan 13 Kantor Kemenag Kabupaten/Kota.
Di samping itu, terdapat penambahan enam Universitas Islam Negeri (UIN), tiga Institut Agama Kristen Negeri (IAKN), serta 20 MAN Insan Cendikia.
Dalam rapat gabungan yang digelar guna membahas penyelesaian tenaga honorer K2 ini, Nur Syam menjelaskan masih ada 42.539 tenaga honorer K2 pada Kemenag yang tidak memenuhi passing grade (TMP). “Jumlah itu adalah tenaga honorer yang tidak lulus pada seleksi tahun 2014 lalu,” jelasnya.
Menurut Nur Syam, jumlah tersebut didominasi tenaga guru dan tenaga administrasi. Masing-masing 21.163 tenaga guru, serta 21.034 tenaga administrasi. Ada juga 262 tenaga penyuluh, 72 tenaga dosen, dan 8 tenaga kesehatan.
Nur Syam berharap, para tenaga honorer K2 ini dapat memenuhi kebutuhan pegawai untuk melengkapi kebutuhan Kemenag. "Hanya satu hal yang ingin saya sampaikan. Hingga saat ini, belanja pegawai di Kemenag sudah mencapai 50,8% dari keseluruhan anggaran. Pengangkatan K2 tentunya akan berdampak pada belanja operasional anggaran juga," imbuhnya.
Selain tenaga guru, menurut Nur Syam, tenaga penyuluh menjadi kebutuhan mendesak pada Kementerian Agama. “Kita sangat kekurangan penyuluh agama. Bila kita memiliki penyuluh agama yang berkualitas, tentunya kita akan bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat, terutama dengan maraknya isu radikalisme pada saat ini,” ujar Nur Syam di hadapan forum rapat yang dipimpin oleh Utut Adianto tersebut. (p/ab)